Delapan puluh satu (81) tahun sudah kita merayakan Sumpah Pemuda, tepatnya akan terjadi dua hari kemudian pada 28 Oktober 2009. Tak lupa itu pun diikrarkan sebagai bersatunya para pemuda. Yang kala itu masih banyak pemuda masih membawa kesukuannya masing-masing, seperti Jong Java, Jong Bugis, Jong Ambon, serta Jong Sumatera. Dengan adanya sumpah pemuda. Maka bersatulah seluruh pemuda Indonesia melunturkan rasa primordialismenya. Dengan bersumpah:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Lalu, bertepatan akan datangnya sumpah pemuda itu. Apakah kita selaku mahasiswa sudah bersatu? Kawan-kawan mahasiswa sendirilah menjawab pertanyaan itu? Penulis hanya dapat berharap semoga ‘telah bersatu’. Agar dapat melakukan kegiatan bersama-sama penuh dengan kreatifitas seraya membangun kemampuan kita selaku mahasiswa komunikasi. Harapan besar pun datang agar organisasi UKM serta BEM STIKP dapat bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut.
Dan untuk merefleksikan diri bahwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928, bertujuan untuk bersatu, marilah kita melantunkan sepenggal lagu ‘Satu Nusa Satu Bangsa’ karya Liberty Manik. Semoga kita tetap terus ‘bersatu’
Satu nusa/satu bangsa/satu bahasa kita
tanah air/pasti jaya/untuk selama-lamanya
Indonesia pusaka/Indonesia tercinta
Nusa bangsa/dan bahasa/kita bela bersama